Penerapan geomorfologi dengan menggunakan interpretasi peta topografi untuk mendukung kegiatan speleologi, diantaranya adalah:
- Membedakan daerah karst dan non karstik
- Menggambarkan keadaan lapangan, misalnya tinggi bukit, kedalaman jurang, lembah, kedalaman sungai, hutan lebat, daerah terbuka, dll
- Memperkirakan daerah yang potensial terdapat banyak gua
- Memperhitungkan dan merencanakan cara sampai ke mulut gua dari pemukiman (access).
- Menghitung drainage density, sehingga dapat diketahui daerah tangkapan air hujan (catchment area), sangat penting untuk peramalan bahaya banjir.
- Menafsirkan jenis gua, ponor (air masuk) atau vacluse (air keluar) terhadap sungai bawah tanah.
- Menafsirkan jenis gua, horisontal atau vertikal, berikut kondisinya (kedalaman, panjangnya, jumlah aliran air)
- Untuk kepentingan eksploitasi, misal penentuan zonasi untuk gua-gua wisata, penentuan titik bor pada usaha eksploitasi sungai bawah tanah.
- Pelacakan sistem perguaan
Bentuk fenomena karst yang nampak di permukaan buni :
1. Tanah regolith
Merupakan residu pelarutan yang mengandung FeO2 pada lantai gua ataupun dasar doline
2. Lapies
Menampakkan batuan kapur dalam bermacam relief kasar dengan selingan kesan bekas terjadinya pelarutan
3. Alur air permukaan (surface drainage)
4. Ponor
Tempat berakhirnya alir air pada alur permukaan
5. Sinkhole
Bentuk cekungan yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau sejenisnya yang terletak di bawah permukaan
6. Doline
Depresi yang terjadi oleh proses larutan dan runtuhan sinkhole, berbentuk bulat oval. Kedalamannya 2 m sampai 100 m. Diameternya 10 sampai 1000 m.
7. Uvala
Merupakan lahan cekungan memanjang berbentuk oval akibat proses berkembangnya bentuk dan ukuran doline. Baik proses pelarutan maupun runtuhnya dinding doline. Kedalamannya 100 sampai dengan 200 m.
8. Polje
Cekungan di daerah kapur yang mempunyai drainage di bawah permukaan. Terjadi dari perluasan uvala karena proses solusi dan collapse
9. Hum
Penampakan residual dari uvala yang meluas akibat proses collapse dinding akibat korosi, pelapukan, dan beban air hujan.
10.Vaucluse
Gejala karst yang berbentuk lubang tempat keluarnya aliran air tanah
11. Karst window, natural bridge
Hasil pelarutan dan erosi batuan oleh air yang mengalir
12. Gapura/ pintu gua
Terjadi dari tingkat kemajuan peristiwa fisis (erosi dan collapse)
Identifikasi pencirian adanya mulut gua dari interpretasi peta topografi, foto udara:
Gambar seorang penelusur gua sedang menuruni pothole
berukuran besar, kedalaman 54 meter.
Identifikasi pencirian adanya mulut gua di lapangan:
- vegetasi lebih lebat atau dengan jenis tumbuhan yang berbeda dengan vegetasi endemis disekitarnya.
- kelelawar, burung sriti, burung walet yang menuju atau dari satu titik daerah tertentu.

0 komentar:
Posting Komentar